INDONESIA VS MALAYSIA
+49
laela feri
kartika setyarini
dwi khoirotun nisak
rafikaamalia
chasekey
nihayatuzzain
dicky_ck
ika sulfiana putri
yovie2617
Rizqi
ulquiorras
Sukrooaryo
yadie
Yecruzsulla
bilqiz
zoids.jelex@yahoo.com
galih
Huda Tox HxM
Savero mania
J4ck
string
rivan 21guns
Sindhu Pamungkas
Hanugraha
ihsan_voo
Rikudou
Rizky Candra
msuhan
Abelvadhl
Butomini
Museblg
rend.army
fatwayudha
One'Two
Masmux
Triztan
Akbar
rid_one
asri.septyandi
fadlynemesis
Lumz Kazama
rewan syimbian java
ignored
WIRICSSON
savve mai
Kowil_botax
Kazekage
herdede
Andhika12345
53 posters
Halaman 1 dari 5
Halaman 1 dari 5 • 1, 2, 3, 4, 5
INDONESIA VS MALAYSIA
Awas...Semur Mulai Diaku Malaysia!
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah rendang diklaim sebagai masakan khas Malasyia. Kini giliran masakan semur mulai dilirik negeri Jiran.
Anggota Komunitas Kuliner, Arie Parikesit mengatakan bukti semur mulai dilirik pihak Malaysia terekam dalam dua buku yang diterbitkan oleh negeri jiran. Kedua judul buku itu adalah Flavour of Malaysia dan Complete Asian Cookbook. "Dua buku masak itu mencantumkan resep masakan semur," papar Arie di Jakarta, Kamis (27/10).
Arie mengungkap situasi ini perlu mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia. Sebab, jangan sampai Semur diklaim asli Malaysia. "Kita perlu waspada. Waspada yang dimaksud bukan hanya sekedar rasa emosional saja tetapi juga perlu langkah konkrit dari masyarakat kita," kata dia.
Langkah konrit yang dimaksud menyebarkan informasi tentang semur sebagai identitas nasional. Sebab cara ini dianggap lebih efektif ketimbang hanya menunjukan rasa emosional belaka.
"Hikmahnya begini, mereka mengenalkan semur sebagai masakannya, tapi yang namanya pecinta kuliner tentu akan mencari tahu asal muasal semur itu," ujarnya.
Tugas masyarakat Indonesia, lanjut Arie, menyiapkan informasi utuh tentang semur. Misalnya, bumbu-bumbunya, bagaimana ragam semur di daerah-daerah dan informasi lainnya. Dengan demikian, pecinta kuliner mancanegara akan menyimpulkan bahwa semur merupakan khas masakan Indonesia. "Jangan dulukan emosi, tapi saat ditanya, kita tidak tahu asal sejarahnya," ujarnya.
Baca juga :
Sumber : http://id.she.yahoo.com/awas-semur-mulai-diaku-malaysia-075502375.html
Cayo INDONESIA, . . Mari kita "GANYANG MALAYSIA".
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah rendang diklaim sebagai masakan khas Malasyia. Kini giliran masakan semur mulai dilirik negeri Jiran.
Anggota Komunitas Kuliner, Arie Parikesit mengatakan bukti semur mulai dilirik pihak Malaysia terekam dalam dua buku yang diterbitkan oleh negeri jiran. Kedua judul buku itu adalah Flavour of Malaysia dan Complete Asian Cookbook. "Dua buku masak itu mencantumkan resep masakan semur," papar Arie di Jakarta, Kamis (27/10).
Arie mengungkap situasi ini perlu mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia. Sebab, jangan sampai Semur diklaim asli Malaysia. "Kita perlu waspada. Waspada yang dimaksud bukan hanya sekedar rasa emosional saja tetapi juga perlu langkah konkrit dari masyarakat kita," kata dia.
Langkah konrit yang dimaksud menyebarkan informasi tentang semur sebagai identitas nasional. Sebab cara ini dianggap lebih efektif ketimbang hanya menunjukan rasa emosional belaka.
"Hikmahnya begini, mereka mengenalkan semur sebagai masakannya, tapi yang namanya pecinta kuliner tentu akan mencari tahu asal muasal semur itu," ujarnya.
Tugas masyarakat Indonesia, lanjut Arie, menyiapkan informasi utuh tentang semur. Misalnya, bumbu-bumbunya, bagaimana ragam semur di daerah-daerah dan informasi lainnya. Dengan demikian, pecinta kuliner mancanegara akan menyimpulkan bahwa semur merupakan khas masakan Indonesia. "Jangan dulukan emosi, tapi saat ditanya, kita tidak tahu asal sejarahnya," ujarnya.
Baca juga :
Sumber : http://id.she.yahoo.com/awas-semur-mulai-diaku-malaysia-075502375.html
Cayo INDONESIA, . . Mari kita "GANYANG MALAYSIA".
Terakhir diubah oleh Andhika12345 tanggal Fri Oct 28 2011, 18:22, total 1 kali diubah
Andhika12345- Moderators
- Jumlah posting : 1231
koin : 7587
Join date : 03.05.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
kalau jalur diplomasi sudah buntu dan malaysia tetep ngeyel.. ayo gayang malaysia..
tpi bukan tki kita byk yg menggantungkan hidupnya dimalaysia?
tpi bukan tki kita byk yg menggantungkan hidupnya dimalaysia?
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
heheh klo mang mo prang lbih baik pmerintah mmbetulkan dulu peralatan tmpur tni yg rusak, seperti pesawat2 tmpur n kpal2 perang tni...
Kowil_botax- Pak RT
- Jumlah posting : 3753
koin : 9495
Join date : 22.03.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
Ia emang, kita harus banyak2 berdo'a dan bersabar, biarpun kadang juga hati panas karna terus2an di kitik-kitik dari belakang tapi kepala harus tetep dingin
Andhika12345- Moderators
- Jumlah posting : 1231
koin : 7587
Join date : 03.05.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
setuju gan.. Kalu mw perang, Jgn cuma bersenjatakan emosi ama senjata2 jaman baheula z.. Hrs punya senjata tandingan..Kowil_botax wrote: heheh klo mang mo prang lbih baik pmerintah mmbetulkan dulu peralatan tmpur tni yg rusak, seperti pesawat2 tmpur n kpal2 perang tni...
ignored- Belum Bayar Kontrakan
- Jumlah posting : 45
koin : 5154
Join date : 06.04.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
WIRICSSON wrote:Cacimaki malaysia VS indonesia http://m.topix.com/forum/world/malaysia
Tambah panas...
Andhika12345- Moderators
- Jumlah posting : 1231
koin : 7587
Join date : 03.05.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
ngapain bingung ngurusin senjata kan ada lpg 3kg,tinggal lempar langsung bumignored wrote:setuju gan.. Kalu mw perang, Jgn cuma bersenjatakan emosi ama senjata2 jaman baheula z.. Hrs punya senjata tandingan..Kowil_botax wrote: heheh klo mang mo prang lbih baik pmerintah mmbetulkan dulu peralatan tmpur tni yg rusak, seperti pesawat2 tmpur n kpal2 perang tni...
rewan syimbian java- Warga baru
- Jumlah posting : 174
koin : 5282
Join date : 06.04.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
sapa jg yg bingung cma ngasih opini wat di btulin dlu snjatanya klo mo prang...rewan syimbian java wrote:ngapain bingung ngurusin senjata kan ada lpg 3kg,tinggal lempar langsung bumignored wrote:setuju gan.. Kalu mw perang, Jgn cuma bersenjatakan emosi ama senjata2 jaman baheula z.. Hrs punya senjata tandingan..Kowil_botax wrote: heheh klo mang mo prang lbih baik pmerintah mmbetulkan dulu peralatan tmpur tni yg rusak, seperti pesawat2 tmpur n kpal2 perang tni...
Kowil_botax- Pak RT
- Jumlah posting : 3753
koin : 9495
Join date : 22.03.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
wkakak1 itu aja di pikirin.Andhika12345 wrote:WIRICSSON wrote:Cacimaki malaysia VS indonesia http://m.topix.com/forum/world/malaysia
Tambah panas...
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
Hayoo di lanjut. .
Bkal jd trit we hate malay neh,,
xexexe
Bkal jd trit we hate malay neh,,
xexexe
Lumz Kazama- Moderators
- Jumlah posting : 1243
koin : 7620
Join date : 23.03.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
Biar tambah rame...WIRICSSON wrote: wkakak1 itu aja di pikirin.
Tetep HxM donk kang lum, . . WHM dalam HxM, . .Lumz Kazama wrote:Hayoo di lanjut. .
Bkal jd trit we hate malay neh,,
xexexe
Andhika12345- Moderators
- Jumlah posting : 1231
koin : 7587
Join date : 03.05.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
Topik di berita Malam 28 Agustus 2010 :
1. Di malang mahasiswa PMII (Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia) melakukan demonstrasi & pembakaran bendera malaysia.
2. Dijakarta para aktivis bendera kembali melakukan pembakaran bendera malaysia.
3. Pemerintah malaysia memberlakukan larangan pada setiap warganya untuk berkunjung ke indonesia.
Wah tambah rame ya, . . Pertanyaanya "Beranikah SBY mengambil tindakan tegas kepada Malaysia?"... Kita saksikan saja berita selanjutnya... Mungkin perlu sedikit modding/patching untuk negara tetangga itu supaya tidak semena2 lagi terhadap negara kita
...
1. Di malang mahasiswa PMII (Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia) melakukan demonstrasi & pembakaran bendera malaysia.
2. Dijakarta para aktivis bendera kembali melakukan pembakaran bendera malaysia.
3. Pemerintah malaysia memberlakukan larangan pada setiap warganya untuk berkunjung ke indonesia.
Wah tambah rame ya, . . Pertanyaanya "Beranikah SBY mengambil tindakan tegas kepada Malaysia?"... Kita saksikan saja berita selanjutnya... Mungkin perlu sedikit modding/patching untuk negara tetangga itu supaya tidak semena2 lagi terhadap negara kita
...
Andhika12345- Moderators
- Jumlah posting : 1231
koin : 7587
Join date : 03.05.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
Nih ada bacaan sedikit buatt referensi !!!
BERITA-berita “pertarungan” Indonesia-Malaysia kini bak tiada habisnya. Sepertinya, setiap sekian minggu akan muncul di berbagai media cetak dan elektronik Indonesia kisah-kisah keagresifan dan ketamakan Negeri Jiran tersebut. Mulai dari perlakuan RELA terhadap Warga Negara Indonesia, dipatenkannya batik oleh perusahaan Malaysia, situs blog ihateindon.blogspot.com, dan yang terkini, kolektor-kolektor Malaysia dituduh oleh Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) melakukan pencurian naskah-naskah kebudayaan Melayu di Nusantara.
Seperti kita ketahui bersama, goresan awal dari konflik antara dua nasion ini terletak pada menangnya Malaysia dalam kontes siapa yang boleh memiliki dua pulau Sipadan dan Ligitan. Kelanjutan dari peristiwa tersebut adalah minggu-minggu tegang di perairan Ambalat yang puncaknya adalah “tabrakan” antara dua kapal perang masing-masing dari kedua negara. Di sisi lain, tak bisa dilepaskan juga dari memori kita peristiwa eksodus besar-besaran buruh migran Indonesia ke Nunukan, sebuah kota kecil perbatasan di Kalimantan Timur. Menariknya, masalah representasi Malaysia di Indonesia ini sebenarnya bergerak dari berbagai faktor yang sama sekali awalnya tak berhubungan, namun secara bersamaan menunjukkan adanya cacat besar pada nasionalisme masing-masing negeri. Dan ini tampaknya tak disadari oleh banyak pihak. Beberapa waktu lalu, Majalah Tempo terbit dengan judul “Encik Maunya Apa?”. Tulisan ini berupaya mengidentifikasi faktor-faktor tersebut.
Krisis Lapangan Pekerjaan
Kasus-kasus kekerasan yang dialami oleh warga negara Indonesia di Malaysia yang diberitakan akhir-akhir ini sebenarnya adalah sebuah gejala dari sebuah persoalan yang cukup signifikan di Malaysia dan Indonesia.
Banyak warga Malaysia, terutama dari etnik Melayu, yakin bahwa orang Indonesia hanyalah sumber masalah, pelaku “jenayah” alias tindak kriminal, dan lain sebagainya. Berita-berita di koran-koran sensasional Malaysia juga memperkuat kesan ini dengan menghubungkan kasus-kasus kriminal yang tak terselesaikan dengan keberadaan buruh migran Indonesia.
Mengapa representasi “Indon=Jenayah” menjadi kuat di Malaysia? Salah satu alasannya adalah adanya 1,5 juta buruh migran Indonesia dari total 2 jutaan buruh migran di seluruh Malaysia. Negeri Jiran ini sendiri berpenduduk sekitar 23 juta, artinya buruh migran Indonesia bisa mencapai 10% jumlah populasi dewasa Malaysia. Representasi “Indon=Jenayah” kemudian sangat jelas adalah cerminan dari kompetisi lapangan pekerjaan di Malaysia, di mana banyak warga Malaysia, terutama dari etnik Melayu, merasa tersingkirkan.
Menurut Majalah Economist, angka pengangguran di Malaysia mencapai 3,5 persen, jauh di bawah Indonesia yang mencapai 9,8 persen. Namun banyaknya anggota aktif RELA, milisi binaan Kementrian Hal Ehwal Dalam Negeri, menunjukkan banyaknya warga Malaysia yang tersingkir dalam pasar tenaga kerja. Belakangan, Pemerintah Malaysia memutuskan untuk membayar RM 4 dan menurut Komandan Rela Datuk Zaidon Asmuni, anggota RELA bekerja setidaknya 8 jam sehari tanpa lembur. Bukan sesuatu yang baru di dunia ini, para pengangguran dibujuk untuk masuk ke dalam milisi buatan pemerintah. Indonesia juga telah melakukan hal yang sama dengan pembentukkan Kamra dan Satpol PP, dengan tugas-tugas dan terkadang kebrutalan yang sama.
Kembali mengenai 1,5 juta buruh migran Indonesia di Malaysia, sumber utama dari fakta ini adalah ketidakmampuan ekonomi Indonesia dalam menyediakan lapangan pekerjaan dengan pendapatan yang layak. Sebagian besar buruh migran Indonesia berasal dari wilayah-wilayah semi perkotaan semi pedesaan, wilayah-wilayah dimana ekonomi pedesaan masih mendominasi sementara pertumbuhan penduduk dan tempat tinggalnya sudah perkotaan. Kota-kota kecil di Jawa adalah daerah asal sebagian besar buruh migran, di mana lapangan pekerjaan tidak lagi memadai untuk angkatan kerjanya.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia menyadari benar besarnya pendapatan masuk yang dapat diperoleh dari buruh migran. Ini yang membuat “ekspor” buruh migran menjadi bagian dari “strategi” pendapatan nasional. Ini bisa kita lihat dari spanduk-spanduk “Selamat Datang Pahlawan Devisa” di berbagai bandara internasional Indonesia, dan keberadaan terminal khusus buruh migran di Bandara Soekarno Hatta. Daripada membangun industri nasional yang menyerap tenaga kerja dengan upah yang layak, pemerintah memilih mendapatkan devisa dari “ekspor” tenaga kerja.
Tekanan terhadap Rejim UMNO
Faktor lainnya yang turut mendorong pertarungan ini adalah tekanan terhadap kekuasaan UMNO dari berbagai elemen masyarakat. UMNO merupakan organisasi politik yang berdiri untuk mendapatkan perlindungan-perlindungan khusus etnis Melayu dalam berhadapan dengan etnis India dan Cina. Sejarah perkembangan UMNO sendiri adalah kelanjutan dari organisasi serupa yang meminta hak-hak khusus tersebut dari pemerintah kolonial Inggris. Ketika sebagian besar etnis Cina bersimpati dengan gerakan kemerdekaan yang dipimpin oleh pemberontakkan Partai Komunis Malaya, pemerintah kolonial Inggris memberikan konsesi kemerdekaan kepada elit Melayu.
Tuntutan-tuntutan demokratik yang dikumandangkan mulai menggerogoti legitimasi kekuasaan UMNO. Belakangan ini Malaysia mengalami demonstrasi-demonstrasi besar yang menuntut kebebasan demokratis yang lebih luas dalam bentuk Pemilihan Umum yang bersih. Kalangan minoritas, seperti etnik keturunan India, juga melakukan aksi-aksi protes untuk mengedepankan kepentingan mereka yang selama ini yang berada di bawah diskriminasi pro-Melayu.
Dalam posisi demikian, UMNO berupaya untuk memperkuat legitimasinya dengan mencari dukungan dari etnis Melayu. Di sinilah pemerintah yang didominasi UMNO mencoba menegaskan peran mereka sebagai pelindung etnis Melayu. Pemerintah mulai mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang secara visual dapat dianggap melindungi etnis Melayu, ini juga yang menjelaskan mengapa begitu banyak wewenang yang diberikan kepada RELA. Kedua, adanya kecenderungan untuk membentuk identitas nasional yang mendukung kesan tersebut.
Sengketa Nasionalisme
Di tengah sebuah dorongan untuk melegitimasi pemerintahan yang berlandaskan diskriminasi pro Melayu, sangat wajar jika akan muncul dorongan-dorongan lain untuk melegitimasi ke-Melayu-an Malaysia. Seperti halnya nasionalisme Indonesia pada masa kini, nasionalisme Malaysia merupakan nasionalisme resmi yang didesakkan oleh elit sebagai reaksi terhadap nasionalisme popular yang berlandaskan gerakan sosial untuk kemerdekaan. Nasionalisme resmi sangat mengandalkan klaim-klaim masa lalu, mencari-cari di dalam tradisi hal-hal yang mengesahkan sebuah masyarakat adalah sebuah bangsa yang sudah ada dari dahulu kala.
Dalam kasus Malaysia, memang hal tersebut terkait juga dengan industri pariwisata yang mengandalkan identitas keunikan sebagai elemen pemasarannya. Ini membuat adanya semacam insentif untuk mewujudkan identitas tersebut dengan menggunakan misalnya lagu “Rasa Sayange” ataupun dipatenkannya batik Malaysia.
Persoalannya kemudian, Indonesia sebagai negeri yang bertetangga dengan Malaysia juga memiliki pengaruh kebudayaan Melayu yang sangat kuat, bahkan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional. Nasionalisme Indonesia juga tak kalah resminya dengan nasionalisme Malaysia. Sebagian besar orang Indonesia telah “didoktrin” dengan kebanggaan nasional yang berlandaskan pada klaim-klaim masa silam, termasuk juga elemen-elemen kebudayaan seperti lagu “Rasa Sayange” dan seni membatik. Jika seluruh elemen kebudayaan Melayu sudah diklaim oleh Malaysia, apalagi yang dimiliki Indonesia yang bisa diklaim sebagai akar dari bangsa Indonesia?
Sengketa Indonesia-Malaysia sebenarnya menunjukkan bahwa nasionalisme yang dominan baik di Indonesia dan Malaysia sebenarnya tidak memiliki dasar apa-apa untuk masa depan. Klaim berdirinya bangsa Malaysia dan Indonesia hanyalah fantasi tentang masa lampau, itulah sebabnya akan selalu muncul konflik di antara kedua negeri.***
BERITA-berita “pertarungan” Indonesia-Malaysia kini bak tiada habisnya. Sepertinya, setiap sekian minggu akan muncul di berbagai media cetak dan elektronik Indonesia kisah-kisah keagresifan dan ketamakan Negeri Jiran tersebut. Mulai dari perlakuan RELA terhadap Warga Negara Indonesia, dipatenkannya batik oleh perusahaan Malaysia, situs blog ihateindon.blogspot.com, dan yang terkini, kolektor-kolektor Malaysia dituduh oleh Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) melakukan pencurian naskah-naskah kebudayaan Melayu di Nusantara.
Seperti kita ketahui bersama, goresan awal dari konflik antara dua nasion ini terletak pada menangnya Malaysia dalam kontes siapa yang boleh memiliki dua pulau Sipadan dan Ligitan. Kelanjutan dari peristiwa tersebut adalah minggu-minggu tegang di perairan Ambalat yang puncaknya adalah “tabrakan” antara dua kapal perang masing-masing dari kedua negara. Di sisi lain, tak bisa dilepaskan juga dari memori kita peristiwa eksodus besar-besaran buruh migran Indonesia ke Nunukan, sebuah kota kecil perbatasan di Kalimantan Timur. Menariknya, masalah representasi Malaysia di Indonesia ini sebenarnya bergerak dari berbagai faktor yang sama sekali awalnya tak berhubungan, namun secara bersamaan menunjukkan adanya cacat besar pada nasionalisme masing-masing negeri. Dan ini tampaknya tak disadari oleh banyak pihak. Beberapa waktu lalu, Majalah Tempo terbit dengan judul “Encik Maunya Apa?”. Tulisan ini berupaya mengidentifikasi faktor-faktor tersebut.
Krisis Lapangan Pekerjaan
Kasus-kasus kekerasan yang dialami oleh warga negara Indonesia di Malaysia yang diberitakan akhir-akhir ini sebenarnya adalah sebuah gejala dari sebuah persoalan yang cukup signifikan di Malaysia dan Indonesia.
Banyak warga Malaysia, terutama dari etnik Melayu, yakin bahwa orang Indonesia hanyalah sumber masalah, pelaku “jenayah” alias tindak kriminal, dan lain sebagainya. Berita-berita di koran-koran sensasional Malaysia juga memperkuat kesan ini dengan menghubungkan kasus-kasus kriminal yang tak terselesaikan dengan keberadaan buruh migran Indonesia.
Mengapa representasi “Indon=Jenayah” menjadi kuat di Malaysia? Salah satu alasannya adalah adanya 1,5 juta buruh migran Indonesia dari total 2 jutaan buruh migran di seluruh Malaysia. Negeri Jiran ini sendiri berpenduduk sekitar 23 juta, artinya buruh migran Indonesia bisa mencapai 10% jumlah populasi dewasa Malaysia. Representasi “Indon=Jenayah” kemudian sangat jelas adalah cerminan dari kompetisi lapangan pekerjaan di Malaysia, di mana banyak warga Malaysia, terutama dari etnik Melayu, merasa tersingkirkan.
Menurut Majalah Economist, angka pengangguran di Malaysia mencapai 3,5 persen, jauh di bawah Indonesia yang mencapai 9,8 persen. Namun banyaknya anggota aktif RELA, milisi binaan Kementrian Hal Ehwal Dalam Negeri, menunjukkan banyaknya warga Malaysia yang tersingkir dalam pasar tenaga kerja. Belakangan, Pemerintah Malaysia memutuskan untuk membayar RM 4 dan menurut Komandan Rela Datuk Zaidon Asmuni, anggota RELA bekerja setidaknya 8 jam sehari tanpa lembur. Bukan sesuatu yang baru di dunia ini, para pengangguran dibujuk untuk masuk ke dalam milisi buatan pemerintah. Indonesia juga telah melakukan hal yang sama dengan pembentukkan Kamra dan Satpol PP, dengan tugas-tugas dan terkadang kebrutalan yang sama.
Kembali mengenai 1,5 juta buruh migran Indonesia di Malaysia, sumber utama dari fakta ini adalah ketidakmampuan ekonomi Indonesia dalam menyediakan lapangan pekerjaan dengan pendapatan yang layak. Sebagian besar buruh migran Indonesia berasal dari wilayah-wilayah semi perkotaan semi pedesaan, wilayah-wilayah dimana ekonomi pedesaan masih mendominasi sementara pertumbuhan penduduk dan tempat tinggalnya sudah perkotaan. Kota-kota kecil di Jawa adalah daerah asal sebagian besar buruh migran, di mana lapangan pekerjaan tidak lagi memadai untuk angkatan kerjanya.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia menyadari benar besarnya pendapatan masuk yang dapat diperoleh dari buruh migran. Ini yang membuat “ekspor” buruh migran menjadi bagian dari “strategi” pendapatan nasional. Ini bisa kita lihat dari spanduk-spanduk “Selamat Datang Pahlawan Devisa” di berbagai bandara internasional Indonesia, dan keberadaan terminal khusus buruh migran di Bandara Soekarno Hatta. Daripada membangun industri nasional yang menyerap tenaga kerja dengan upah yang layak, pemerintah memilih mendapatkan devisa dari “ekspor” tenaga kerja.
Tekanan terhadap Rejim UMNO
Faktor lainnya yang turut mendorong pertarungan ini adalah tekanan terhadap kekuasaan UMNO dari berbagai elemen masyarakat. UMNO merupakan organisasi politik yang berdiri untuk mendapatkan perlindungan-perlindungan khusus etnis Melayu dalam berhadapan dengan etnis India dan Cina. Sejarah perkembangan UMNO sendiri adalah kelanjutan dari organisasi serupa yang meminta hak-hak khusus tersebut dari pemerintah kolonial Inggris. Ketika sebagian besar etnis Cina bersimpati dengan gerakan kemerdekaan yang dipimpin oleh pemberontakkan Partai Komunis Malaya, pemerintah kolonial Inggris memberikan konsesi kemerdekaan kepada elit Melayu.
Tuntutan-tuntutan demokratik yang dikumandangkan mulai menggerogoti legitimasi kekuasaan UMNO. Belakangan ini Malaysia mengalami demonstrasi-demonstrasi besar yang menuntut kebebasan demokratis yang lebih luas dalam bentuk Pemilihan Umum yang bersih. Kalangan minoritas, seperti etnik keturunan India, juga melakukan aksi-aksi protes untuk mengedepankan kepentingan mereka yang selama ini yang berada di bawah diskriminasi pro-Melayu.
Dalam posisi demikian, UMNO berupaya untuk memperkuat legitimasinya dengan mencari dukungan dari etnis Melayu. Di sinilah pemerintah yang didominasi UMNO mencoba menegaskan peran mereka sebagai pelindung etnis Melayu. Pemerintah mulai mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang secara visual dapat dianggap melindungi etnis Melayu, ini juga yang menjelaskan mengapa begitu banyak wewenang yang diberikan kepada RELA. Kedua, adanya kecenderungan untuk membentuk identitas nasional yang mendukung kesan tersebut.
Sengketa Nasionalisme
Di tengah sebuah dorongan untuk melegitimasi pemerintahan yang berlandaskan diskriminasi pro Melayu, sangat wajar jika akan muncul dorongan-dorongan lain untuk melegitimasi ke-Melayu-an Malaysia. Seperti halnya nasionalisme Indonesia pada masa kini, nasionalisme Malaysia merupakan nasionalisme resmi yang didesakkan oleh elit sebagai reaksi terhadap nasionalisme popular yang berlandaskan gerakan sosial untuk kemerdekaan. Nasionalisme resmi sangat mengandalkan klaim-klaim masa lalu, mencari-cari di dalam tradisi hal-hal yang mengesahkan sebuah masyarakat adalah sebuah bangsa yang sudah ada dari dahulu kala.
Dalam kasus Malaysia, memang hal tersebut terkait juga dengan industri pariwisata yang mengandalkan identitas keunikan sebagai elemen pemasarannya. Ini membuat adanya semacam insentif untuk mewujudkan identitas tersebut dengan menggunakan misalnya lagu “Rasa Sayange” ataupun dipatenkannya batik Malaysia.
Persoalannya kemudian, Indonesia sebagai negeri yang bertetangga dengan Malaysia juga memiliki pengaruh kebudayaan Melayu yang sangat kuat, bahkan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional. Nasionalisme Indonesia juga tak kalah resminya dengan nasionalisme Malaysia. Sebagian besar orang Indonesia telah “didoktrin” dengan kebanggaan nasional yang berlandaskan pada klaim-klaim masa silam, termasuk juga elemen-elemen kebudayaan seperti lagu “Rasa Sayange” dan seni membatik. Jika seluruh elemen kebudayaan Melayu sudah diklaim oleh Malaysia, apalagi yang dimiliki Indonesia yang bisa diklaim sebagai akar dari bangsa Indonesia?
Sengketa Indonesia-Malaysia sebenarnya menunjukkan bahwa nasionalisme yang dominan baik di Indonesia dan Malaysia sebenarnya tidak memiliki dasar apa-apa untuk masa depan. Klaim berdirinya bangsa Malaysia dan Indonesia hanyalah fantasi tentang masa lampau, itulah sebabnya akan selalu muncul konflik di antara kedua negeri.***
fadlynemesis- Warga lama
- Jumlah posting : 537
koin : 5698
Join date : 06.06.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
Wah panjang bgt gan inpohnya? Ane cuma bisa ngquote judulnya aja... Tapi nice inpoh gan... thanx gan inpohnyafadlynemesis wrote:Nih ada bacaan sedikit buatt referensi !!!
Andhika12345- Moderators
- Jumlah posting : 1231
koin : 7587
Join date : 03.05.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
Andhika12345 wrote:Wah panjang bgt gan inpohnya? Ane cuma bisa ngquote judulnya aja... Tapi nice inpoh gan... thanx gan inpohnyafadlynemesis wrote:Nih ada bacaan sedikit buatt referensi !!!
menurut ane itu sedikit bro , kalo mau tau yg aslinya masih panjang bgd dari jaman soekarno hatta sampe sby ,, mau bacanya ???hhheeee rokok
fadlynemesis- Warga lama
- Jumlah posting : 537
koin : 5698
Join date : 06.06.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
Malaysial go to hell
rewan syimbian java- Warga baru
- Jumlah posting : 174
koin : 5282
Join date : 06.04.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
Sorry gan ane bru bls, coz brusan ane hbs sahur... Wew, masih ada yg lebih panjang lagi gan?, . . ck ck ck, . . Dua jempol dah gan buat inpohnya, kalo ada inpoh2 yg menarik lagi tentang Indonesia vs malay langsung post dimari aja gan, . .fadlynemesis wrote:menurut ane itu sedikit bro , kalo mau tau yg aslinya masih panjang bgd dari jaman soekarno hatta sampe sby ,, mau bacanya ???hhheeee rokok
Andhika12345- Moderators
- Jumlah posting : 1231
koin : 7587
Join date : 03.05.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
hati boleh panas...tapi jangan ngepost kata kata jorok dan kotor yah!!
monggo dilanjut
monggo dilanjut
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
Ayo, kita PERANG..!!
asri.septyandi- Belum Bayar Kontrakan
- Jumlah posting : 49
koin : 5013
Join date : 27.08.10
Re: INDONESIA VS MALAYSIA
Ane setuju bgt sama Om mimin, . .Kazekage wrote:hati boleh panas...tapi jangan ngepost kata kata jorok dan kotor yah!!
monggo dilanjut
asri.septyandi wrote:Ayo, kita PERANG..!!
Wah ane ga bisa comment, tapi ane kasih jempol buat Nasionalismenya... lanjutkan gan
Andhika12345- Moderators
- Jumlah posting : 1231
koin : 7587
Join date : 03.05.10
Halaman 1 dari 5 • 1, 2, 3, 4, 5
Similar topics
» Indonesia Hosting
» JBTASKMAN 1.40 BAHASA INDONESIA
» Live Thread: Indonesia vs Turkmenistan
» BAN TERBAIK DI INDONESIA GT RADIAL
» Surat Palestina Untuk Indonesia
» JBTASKMAN 1.40 BAHASA INDONESIA
» Live Thread: Indonesia vs Turkmenistan
» BAN TERBAIK DI INDONESIA GT RADIAL
» Surat Palestina Untuk Indonesia
Halaman 1 dari 5
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|